Karya-karya seni Papua khususnya seni musik atau seni suara, didalam lirik-lirik lagunya secara umum menceritakan tentang sebuah kisah ataupun suatu peristiwa, yang disampaikan dalam bahasa daerah Papua. Begitupula dengan lagu yamko rambe yamko, walaupun belum ada referensi yang dapat memastikan lagu yamko rambe yamko menggunakan bahasa daerah mana di Papua, namun bila dikaji secara linguistik dapat diketahui bahwa bahasa yang digunakan dalam lagu tersebut adalah perpaduan bahasa-bahasa yang digunakan (dituturkan) masyarakat Papua.
Oleh : Desy Polla Usmany
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua

Kita ketahui bahwa daerah Papua memiliki ratusan suku dan bahasa dengan keragaman budayanya, termasuk seni musik atau seni suara yang didalam syair-syair lagunya terkandung nilai-nilai budaya papua. Berdasarkan data institute of linguistic internasional (SIL) di Papua terdapat 275 bahasa daerah. Dan dalam penilitian-penilitian akademik terbaru tentang bahasa-bahasa daerah Papua, diketahui hingga kini tercatat Papua memiliki kurang lebih 300 bahasa daerah dan sebagian diantaranya sudah punah, dan ada juga yang terancam punah karena penuturnya berkurang.
Berkaitan dengan lagu yamko rambe yamko, yang saat ini menjadi perbincangan hangat di media massa karena ada yang berpendapat bahwa lagu tersebut bukan berasal dari daerah Papua. Sedangkan secara nasional bahkan internasional telah tahu lagu yamko rambe yamko berasal dari daerah Papua. Tentu hal ini menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk kami di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua selaku UPT yang berada di bawa Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, merasa perlu memberi tanggapan. Lewat tulisan ini akan diungkapkan beberapa hal yang dapat menyimpulkan bahwa lagu yamko rambe yamko berasal dari daerah Papua
Sedikit melihat jauh kebelakang mengenai sejarah migrasi manusia, khususnya di daerah Papua, kelompok-kelompok migrasi tersebut turut membawa budaya asal terutama bahasa sehingga terjadi penyebaran bahasa yang beragam di Papua. Bila dikelompokan secara linguistik di daerah Papua terdapat dua kelompok besar bahasa yaitu kelompok bahasa Austronesia dan Non-Austronesia (bahasa Papua). Penutur bahasa Austronesia lebih banyak menyebar di wilayah kepala burung Papua, yang berbaur dengan penutur bahasa Non-Austronesia atau bahasa Papua.
Sehubungan dengan pendapat sekelompok orang bahwa lagu yamko rambe yamko bukan berasal dari daerah Papua, sebab bahasa dalam syair lagu ini “katanya” tidak jelas dari bahasa daerah apa di Papua. Maka untuk menjawab pandangan seperti itu dapat dijelaskan sebagai berikut : yakni walaupun belum ada referensi berupa literatur yang menjelaskan tentang lagu yamko rambe yamko, agar diketahui secara pasti bahasa daerah Papua mana yang digunakan. Namun perlu menjadi catatat bahwa Papua memiliki ratusan bahasa daerah dan sebagian telah punah, maka tidak menutup kemungkinan bila bahasa yang digunakan dalam syair lagu yamko rambe yamko adalah berasal dari bahasa daerah Papua yang telah punah tersebut sehingga orang tidak tahu atau tidak mengerti, dan mungkin hanya beberapa orang saja yang mengerti.
Ketika diteliti ada kesamaan kata, nama tempat dan penyebutan bahasa yang sama dengan beberapa kata dari teks lagu yamko rambe yamko. Antara lain, kata “nawa” pada lirik aro nawa, sama dengan nama tempat di daerah Genyem kabupaten Jayapura yaitu lemba Nawa. Sedangkan dalam bahasa Namatota di pesisir daerah Kaimana Papua Barat, sebutan Nawa artinya teman, atau juga diartikan saudara laki-laki. Kemudian kata “aro” dalam syair lagu sama dengan sebutan bahasa di pesisir Kaimana termasuk Namatota, kata aro merupakan sapaan, ungkapan perasaan bahagia atau sedih kepada seseorang.
Begitu pula kesamaan kata “kombe” dengan sebutan bahasa Genyem, kombe atau kumbe yang artinya teman atau saudara laki-laki. Juga terdapat beberapa kata yang sama dengan sebutan dalam bahasa. Seperti kata awe-awe, di dalam bahasa Biak kata awe mengandung arti rencana atau juga menikahkan.
Syair atau teks lagu yamko rambe yamko ketika dikaji secara linguistik menurut Andreas Dedah, dosen fakultas sastra Universitas Negeri Papua, diketahui bahwa terdapat perpaduan dua kelompok besar bahasa di Papua yaitu kelompok bahasa Austronesia dan kelompok bahasa Non-Austronesia atau bahasa Papua. Menurutnya, kelompok bahasa Austronesia tersebar di wilayah kepala burung Papua yang juga berbaur dengan kelompok bahasa Non-Austronesia (Papua).
Hal ini menunjukan orang yang menciptakan lagu yamko rambe yamko tersebut mengerti latar belakang budaya Papua, sehingga lewat lagu ini dia mencoba memadukan dua kelompok bahasa yang berbeda agar bisa diterimak semua orang Papua. Dengan tujuan lewat lagu ini dapat membangkitkan semangat kebersamaan orang Papua, atau dengan kata lain lewat lagu ini akan mempersatukan orang Papua, supaya tidak saling bermusuhan antar suku.
Mengenai siapa pencipta lagu tersebut, tentu ada beberapa kemungkinan, bisa saja orang Papua sendiri yang menciptakannya, bisa juga orang lain namun melibatkan orang Papua supaya bisa memasukan kata-kata bahasa Papua. Meskipun belum ada referensi sebagai pegangan untuk mengetahui siapa pencipta lagu ini, namun bisa diperkirakan kemungkinan penciptanya adalah salah satu dari penginjil ataupun guru-guru yang bertugas di Papua pada masa Belanda. Sebab dimasa itu salah satu cara mereka mendidik anak-anak Papua adalah lewat seni musik.
Untuk itulah kita perlu lakukan penelitian lagi agar bisa mengetahui hal yang sebenarnya terkait dengan lagu yamko rambe yamko, dan disisi lain polemik tentang lagu ini merupaka suatu momentum membangkitkan semangat generasi saat ini untuk mempelajari dan melestarikan bahasanya, serta mau menggali bahasa-bahasa daerah Papua yang penuturnya sudah semakin berkurang. *****