SENTANI.SP,- Bupati Jayapura,Mathius Awoitauw mengatakan Kabupaten Jayapura saat ini sedang diperhadapkan dengan dua bencana yaitu bencana alam maupun bencana non alam (covid-19).
“ Untuk bencana alam pada maret 2019 lalu, penanganannya hingga saat ini masih dilakukan,” ujar Bupati Awoitauw di Media Center Tim Gugus Tugas Kabupaten Jayapura. Rabu (15/4/2020).
Dikatakan, penanganan pasca bencana alam yang sudah disepakati bersama di hadapan Presiden RI ada sejumlah Kementerian dan Lembaga. Komitmen tersebut harusnya dilakukan hingga saat ini pasca bencana yang lalu.
“ Ada dua sektor penanganan yang dilakukan, kawasan cagar alam siklop dan pesisir danau sentani serta pesisir pantai utara,” katanya.
Dampak bencana alam lalu, kata Bupati dua periode ini, kawasan cagar alam siklop hingga saat ini belum tuntas dan masih sering terjadi longsor. Sejak yang lalu sudah kami tetapkan sebagai bencana permanen bagi kawasan cagar alam siklop.
“ Sudah ada tim yang melakukan perbaikan-perbaikan dibagian yang terjadi longsor, luasnya mencapai tiga hektar. Butuh peralatan yang cukup untuk mengurai material yang berada pada 5000 meterdiatas permukaan laut,” jelasnya.
Sementara untuk bencana non alam (covid 19), lanjut Awoitauw, Tim Gugus Tugas telah terbentuk hingga pada tingkat Kampung. Selain itu, ada juga upaya dan inisiatif masyarakat secara swadaya masyarakat yang melakukan upaya penanganan covid dilingkungan masing-masing.
“ Dengan pembatasan waktu beraktifitas, sebagian besar warga masyarakat diminta utuk tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Hal ini untuk memutus tali penyebaran covid 19 di daerah ini,” pungkasnya. (Humas covid 19 pemkab Jayapura).